Minggu, 29 November 2009

menanti jawaban

aku ingat, dulu waktu kau akhirnya datang padaku dengan segala keluhmu, dengan segala resahmu.
kau bercerita bahwa dirimu telah berubah dan kau telah berjanji padaku, ya setidaknya waktu itu, kau berjanji kau akan menjadi seorang yang beda. kau berjanji kau akan berubah menjadi seorang yang lebih baik, seorang yang lebih dewasa, seorang yang lebih bijaksana. kau juga berjanji akan memperbaiki kesalahan-kesalahanmu yang telah lalu. yahh setidaknya pada waktu itu.
sekarang kau datang kembali padaku, bercerita hal yang sama kembali, bahwa kau akan dan akan dan akan ,,,,,,, tapi sayang kawan bukan engkau yang telah berubah tetapi takdir kini telah membawaku menjadi orang lain, aku yang kini bukanlah seorang yang dulu lagi. ya aku telah berubah, aku kini telah bermetamorfosis, aku akui dulu aku hanyalah seekor ulat yang yahh mungkin tidak berguna, tapi aku sekarang ingin menjadi seekor kupu2 yang berani terbang walaupun tidak terlalu tinggi, tapi aku ingin terus belajar memperbaiki diri, dan itulah yang menjadi komitmenku, itulah yang menjadi tekadku.
tetapi aku tetaplah seorang kawan ayang akan setia mendengarkan cerita lamamu, setia menjadi pendengarmu yang baik, setia menjadi sandaran bagi pundakmu yang payah, yang telah termakan waktu. dan untuk hal itu aku tidak akan pernah berubah kawan, aku berjanji kepadamu.
untuk seorang sahabat
Monggo Lanjut...

Jumat, 06 November 2009

masih muda

kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu,
adalah saya pada waktu itu mendapat undangan dari kawan-kawan lembaga dakwah kampus Fakultas Ekonomi Undip untuk mengisi sebuah training. sesuai dengan waktu dan jadwal yang ditentukan panitia maka datanglah saya berdua dengan seorang adek asrama ke tempat yang telah di tentukan panitia. tempat trainingnya di sebuah masjid di daerah Bulu Stalan Semarang. ternyata training di laksanakan di Lantai tiga, nah pada waktu di lantai satu saya dan adek saya yang etoser ini bertemu dengan panitia, kami di tanya sama panitia ini "mau ngapain mas?"
"ohh, mau ngecek peserta yang dari Tembalang ja mas, acaranya di lantai berapa mas ya" "di lantai tiga mas" jawab panitia lagi, "o ya sudah, terimakasih" kata saya.
karena peserta masih baru pada istirahat dan belum siap maka saya ngobrol-ngobrol saja berdua dengan ade saya. dan ketika para peserta training sudah datang dan ruangan masjid mulai terisi, saya melihat wajah tegang panitia yang lain, mungkin seksi acara, karena dia mengira saya belum datang dan benar bahwa mereka para panitia ini belum pernah ada yang bertemu saya sebelumnya, mereka hanya kontak lewat HP, TOR pun saya minta di kirim lewat email saja. 10 menit berlalu akhirnya saya menerima sms konfirmasi dari panitia, isi sms tersebut adalah: mas sudah sampai mana? acara sebentar lagi akan di mulai. trimaksih.
langsung saya jawab saja, "saya sudah di lantai tiga dari tadi de".
akhirnya dengan senyum malu-malu ada panitia yang menghampiri saya dan bertanya, " mas Agus ya?" he he
akhirnya keluarlah permintaan maaf dan lain sebagainya. alhamdulillah training berjalan lancar dan peserta cukup bersemangat dibuktiikan dengan banyaknya pertanyaan dari peserta training pada waktu itu.
apa kira-kira faktor yang menyebabkan panitia tidak mengenali saya?
ya, pada waktu itu saya berpakaian cukup modis, tidak nampil seperti pembicara2 yang lain pada umumnya, lagian pake topi juga.
yahh ga papa sekali2 ngerjai panitia, he he he Monggo Lanjut...