Rabu, 09 November 2011

Menjaring Pelangi

Sebenarnya kata-kata diatas adalah status saya di BBM siang ini. Ada teman yang nanya, “ko menjaring pelangi?” “Wah panjang neh, kalau di uraikan”. Memang memasang status yang mengundang tanya dan persepsi adalah hal yang menarik, hehe. Setiap orang berhak punya tafsir terhadap status seseorang, baik status BBM, ngetweet ataupun status FB. Tetapi sebenarnya orang yang membuat statuslah yang paling tahu makna dari status yang ia buat meskipun tafsirnya sekali lagi bukan tafsir tunggal. Karena orang yang membaca juga punya ruang untuk memahami kondisi yang mungkin sedang dialami si pemilkik setatus.
Tetapi mari kita kembali ke “menjaring pelangi”. Dalam persepsi saya begini. Hidup yang kita alami ini akan menjadi menarik bila banyak warna. Ya seperti pelangi. Pelangi akan terlihat indah, mendamaikan orang yang melihatnya bila warna-warna Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu atau kalau dulu waktu saya masih SD disingkat mijikuhibiniu tampak semuanya. Saya tidak tahu kalau sekarang sudah ada singkatan baru. Sebenarnya begitu juga kehidupan kita. Kehidupan kita akan sangat mengesankan bila kita menghadapi banyak masalah dan tantangan. Kenapa begitu? Ini yang harus kita rubah sudut pandangnya. Sebenarnya masalah atau saya lebih suka menggunakan kata tantangan adalah sarana pembelajaran dan sarana pendewasaan dalam kehidupan kita. Kata kuncinya adalah semakin banyak kita menghadapi masalah dalam hidup ini harusnya membuat kita semakin dewasa. Meski akhirnya ada juga orang yang sudah banyak menghadapi tantangan hidup tapi masih kekanak-kanakan juga kelakuannya. Ada kan? Tapi kadangkala kalau masalah yang kita hadapi sebagai sebuah ujian, seperti ujian kenaikan kelas atau ujian kelulusan sekolah. Maka semakin banyak kita mengikuti ujian-ujian tersebut harusnya semakin matang pengetahuan dan kepahaman kita tentang segala sesuatu dan semakin naik juga tingkat kita kan?
Begitupun ilmu masalah , semakin kita sering menghadapi masalah. Hal itu akan menuntut kita menjadi lebih dewasa dan lebih mandiri. Mampu menyelesaikannya secara laki-laki (bagi yang laki-laki bukan cowok) atau lebih tepatnya secara dewasa. Dan mampu mencari solusi dari masalah-masalah yang kita hadapi bukan malah lari menghindarinya. Saya selalu teringat kata-kata ini, lebih baik berdarah-darah di masa muda dari pada menangis di masa tua.
Kalau ingin melihat masa depan kita menjadi menarik, penuh warna, banyak cerita yang bisa kita sampaikan ke anak cucu, maka mulai sekarang jangan pernah menjadi orang yang suka lari dari masalah, tetapi begitu bertemu masalah, hadapi, terjang, hancurkan. Biar kita bisa melihat indahnya pelangi di senja kehidupan kita nantinya. Warna yang indah mendamaikan, menentramkan dan dapat kita nikmati bersama pasangan terbaik kita, juga bersama anak cucu kelak di sebuah telaga kebahagiaan. Tantangan hari ini untuk kebahagiaan di masa depan. Monggo Lanjut...