Selasa, 15 November 2011

Organisasi Membangun Negeri

Tulisan ini saya tujukan untuk para mahasiwa, terutama mahasiswa baru ataupun mahasiswa agak-agak lama. Pada waktu pertama kali masuk kampus dan kawan-kawan di doktrin untuk masuk organisasi, apa yang dulu para trainer atau senior sampaikan? Apa yang Anda pahami? Apakah berorganisasi itu karena kita harus mengembangkan diri, sebagai wahana aktualisasi, mendapatkan jaringan, memperoleh pengalaman, serta belajar softskill? Tidak ada yang salah dari seluruh doktrin yang Anda terima waktu itu dan Anda pahami hingga hari ini. Semuanya benar, bahwa tatkala kita sebagai mahasiswa dan aktif berorganisasi maka kita akan mendapatkan nilai lebih dibanding dengan mahasiswa yang tidak pernah sama sekali terjun di organisasi, apalagi nanti tatkala kita masuk dunia kerja, berorganisai sangat membantu diterima atau ditolaknya lamaran kerja kita, karena salah satu yang ingin di ketahui oleh HRD dalam sesi wawancara adalah pengalaman organisai kita. Kalau Anda tidak percaya sekaranglah saat yang tepat Anda cari alumni dari kampus Anda dan tanyakan kepada mereka apakah benar demikian? Tanyakan juga adakah perbedaan orang yang dulunya aktif di organisasi dan mereka yang tidak pernah berorgansasi di dunia kerja? Silahkan tanyakan pada alumni-alumni kampus Anda. Saya yakin sebagian besar dari para alumni bahkan bisa jadi seluruhnya akan menjawab bila masih diberikan kesempatan, mereka akan mengulangi masa mahasiswa nya dulu dengan ikut organisasi sebanyak-banyaknya tanpa mengorbankan waktu kuliah. Saya yakin itu.
Tetapi apakah seluruh alasan diatas tepat? Kita ikut organisasi karena pertimbangan bahwa dengan mengikuti organisasi itu akan mengasah softskill kita, akan membentuk jiwa kepemimpinan kita, akan mengajarkan cara berkomunikasi yang baik? Kalau alasan itu yang kita gunakan, maka artinya tatkala kita sudah mahir memanajemen waktu, kita sudah lihai bekerjasama, kita sudah pandai memimpin diri sendiri dan orang lain berarti kita tidak butuh berorganisasi lagi? Kenapa? Karena kita sudah memiliki softskill yang memadai dalam bekerja, kita sudah memiliki kecakapan dalam berkomunikasi, buat apa kita belajar lagi melalui organisasi? Dan bukankah hari ini hal ini yang banyak terjadi di kalangan mahasiswa-mahasiswa tingkat akhir? Karena merasa harus fokus ke skripsi, akhirnya mereka meninggalkan organisasi? Kita harus berkarya di bidang yang lain, dunia kerja sudah menanti kita, itu sebagian alasan lain yang di kemukakan.
Sesungguhnya, berorganisasi di kampus mustinya bukan sekedar tentang diri kita semata, setelah kita mendapatkan banyak hal dari organisasi dan kita puas, akhirnya patut kita tinggalkan dunia organisasi dan ingin segera beralih ke dunina kerja. Sungguh, betapa egoisnya diri kita, seolah-seolah kita seperti ibarat kacang yang lupa pada kulitnya. Kawan, berorganiasi adalah perkara idealisme, apakah tatkala kita melihat kondisi bangsa yang hari ini masih jauh dari apa yang kita harapkan, terus kita berpangku tangan? Cukup puas dengan IPK 3,5? Bahwa IPK yang kita miliki itu sudah menjawab apa kontribusi bagi perbaikan bangsa ini? Mari kita jawab dengan hati nurani kita masing-masing. Bukan berarti IPK tidak penting, IPK sangat penting tetapi pertanyaan saya adalah, apakah dengan modal IPK saja kita merasa sudah melakukan yang berguna dan terbaik bagi bangsa ini?
Hari ini, bangsa kita dihadapkan pada banyak permasalahan, dan rasanya tidak cukup bila kita hanya menjadi bagian dari orang-orang yang menggerutu, meratapi atau bahkan mengutuk kondisi bangsa ini. Kita harus memulai membangun bangsa ini dari diri kita masing-masing. Jadilah mahasiswa yang produktif, jangan hanya bangga dengan IPK nya saja. Tetapi juga harus melihat hal apa yang sudah kita berikan bagi bangsa ini. Kembali ke topik awal kita, kenapa dengan organisasi? Organisasi mustinya bisa menjadi wadah kita dalam membangun bangsa, mengembalikan kejayaan negeri ini. Apakah bisa? Sangat mungkin bisa. Mahasiswa adalah motor penggerak masyarakat, hari ini betapa banyak penelitian yang kita lakukan yang akhirnya berbuah sesuatu yang bermanfat bagi masyarakat? Dengan organisasilah harusnya kita membangun masyarakat, menyadarkan mereka, mengajak mereka untuk bekerja keras, membersamai mereka mengawal kehidupan yang bermartabat dalam negara ini. Apakah tugas ini ringan? Tentu saja berat. Tetapi bila idealisme dalam organisasi senantiasa ada dalam dada kita, maka yang berat akan terasa ringan, tugas kaderisasi adalah menyadarkan mahasiswa-mahasiswa baru bahwa bangsa ini membutuhkan mereka, tugas humas adalah mengajak masyarakat untuk terus aktif bergerak bersama memperbaiki bangsa ini, tugas pengabdian masyarakat adalah membersamai mereka dalam merancang dan membangun kepercayaan diri mereka bahwa masyarakat kita bisa menjadi masyarakat yang mandiri dan berdaya.
Sehingga apabila suatu ketika rasa capek itu datang dalam mengelola organisasi kita, ingatlah bahwa tujuan kita berorganisasi bukan hanya sekedar untuk diri kita tetapi ada masyarakat yang sedang menunggu karya-karya besar kita. Ada jutaan rakyat miskin yang menanti uluran tangan kita, mereka terlalu lelah menunggu. Mari singsingkan baju kita, jadikan organisai-organisasi kampus sebagai bagian dalam membangun kembali masyarakat kita. Bila suatu ketika kita berselisih dengan kawan seorganisasi kampus, ingatkan untuk apa kita bertikai, bila memang kita memiliki tujuan yang sama yakni mengabdi kepada mereka, masyarakat kita. Sehingga akhirnya tidak ada kata berhenti dalam berorgansasi, baik untuk mahasiswa yang sedang mengerjakan Skripsi maupun bagi mantan-mantan aktivis kampus, ladang amal senantiasa terbuka dimanapun bumi di pijak. Karena sesungguhnya bukan karena rusaknya negeri ini kita patut menangis, tetapi apa yang sudah kita lakukan tatkala melihat negeri kita ini masih belum baik? Jangan juga tiba-tiba kita ikut berbangga tatkala akhirnya negara kita menang dalam seagames tahun ini, tetapi apa yang sudah kita sumbangsihkan bagi kejayaan bangsa ini? Jangan muluk-muluk, mari kita mulai dari diri pribadi kita masing-masing, menjadikan organsiasi kampus sebagai ladang untuk beramal, berkontribsui yang terbaik bagi bangsa ini. Kalaupun akhirnya tiba-tiba kita menjadi anggun dalam berbicara, santun dalam berperilaku, bijak dalam menyikapi masalah dan berwibawa tatkala memimpin, pandang itu sebagai hadiah dari-Nya atas usaha yang selama ini kita lakukan untuk masyarakat dan bangsa ini melalui organisasi kita. Hadiah awalan sebelum hadiah yang sesungguhnya di akherat kelak.
Cc: Etoser Nusantara, jangan pernah berhenti berjuang saudaraku.
Alhamdulillah selesai Selasa, 15 November 2011 Pukul 00:09 WIB Monggo Lanjut...